Jumat, 06 Mei 2011

SPECIAL

My Special People now Beside's Allah SWT::
  1. My Lovely Family "Abbas Umma Family:
  2. Flower Ten X - Zotiec Sisters
  • Irma Suryana ( CeFy Luph Ired )
  • Asti Dewi Saputri ( CeLie Luvt Min Ho )
  • Sry Rezky Rahayu ( CeTo Luph Heidir)
  • Andi Bau Gagga T. ( Cello luvt Kim Bum )
  • Nurhapsah N.K ( CeKiel )
  • Hasmayani M. ( CeNy )
  • Risma Handayani ( CePlays )
  • Sri Indah Lestary ( CeSie )
  • Sinta Nanda Putry ( CeKid )
3.My Mr. Raleth ( B Minor alwaiss baso multazam )
4. My Best Sisters and Brothers :) at X.Crazy (Cedde')
  • Reski Rahmawati ( Kiekhy'y Nunu n Mail )
  • Zesy Rusma ( Echiiip.quwh )
  • Muh. A'din Jainury Anwar ( Adee Bediin :) )
  • Nurlaylha B. ( Adee Le.Le )
  • Eka Prasetia ( Rotii Pawa.quu )
  • Nurmawaddah Asmar ( Ibuu Behel :p )
  • Laurasty aswindah sari ( Bieber Fuza )
  • Lukman ( Pacar'y Rubik sii Look At Door )
  • Andi Muthmainnah ( D.L satuh )
  • Andi Nurul Ulum ( D.L Duah )
  • Sulfiana ( Richii mho saea )
  • Nurazisah ( Morgan jhiip )
  • Asrikawati ( calm.y x.c )
  • Maryam ( D.L 3 sii loudthtive )
  • Sry Wahyuni ( narsizt :) )
  • Nirmawati ( Antho Mho dyah )
  • Elfiani ( Miss Cute )
  • Indo Tendri Angka ( Calm.2 )
  • Husnawati ( Surtiiiiiiii )
  • Anggri ( Calm.3 )
  • Andi Sry Hartawan ( Acer )
  • Yunita Musfika ( Chicco )
  • Indir Alfaiz ( TB )
  • Besse Eka Tirtha Sari ( BJI )
  • Besse St Fajriani ( DT )
  • Amaliah Amri ( DX )
  • Andi Nurkamila ( DC )
  • Kasmanto Saputra (lebayyyy )
  • Dian Resky Yunus ( Kiyyu"kita di curangi")
  • Muh. Farid Ardiansyah ( Musim faried skrg )
  • Muh. Raehan Khaeruddin ( Ara'eee TB Uzmace Hazzemperr)
  • Muh. Hidayatullah (Ullaverz)
  • Amri ( YenaTuuugh )
  • Andi Angga Darmawangsyah ( hmmm )
  • Andi Moch. Khalik Hamzi ( Mosii )
  • Likmar Rab Sanjani ( Like )
  • Iwa Hardiman ( Mamank )
  • Rindiani
  • Dedi Jaya
  • Dewi Rahmawati
5. Nagh DeMonth
  • Sri Puspita Sari
  • Rezkyanti Syahni
  • Nurlissa Venni
  • And All DeMonth
6. Best Friends
  • Munadrah
  • Sinta
  • Silvana
  • Andi Feby Ratu Ekafitria
  • Smua Alumni.y klas 3.a
  • and tmen" Others who care with me
Tak dapat ku bayangkan
Begitu cepatnya,,
Begitu mudahnya,,
Kau lupakan aku

Hati ini tlah sirna
Lenyap bersama janji - janji
Yang tak pernah berujung
Dalam suatu kepastian

Mungkin inilah takdirku
Meski tlah ku serahkan semua
Kau tetap berpaling dariku
Membenciku,, bahkan menghinaku

Apakah semuanya tlah kau lupakan
Semua kenangan kita
Semua derita kita
Yang kita lalui bersama,, dulu

Akankah kau kembali dalam kehidupanku
Bersama ku lagi,,??
Tapi aku sadar itu takkan mungkin terjadi
Dan itu hanyalah SEBATAS MIMPI

hatiquuh

Ku turut bahagia mendengarnya,,
Kau tlah temukan sosok baru
Yang kan setia mendampingimu
Hingga akhir nanti

Quu harap kamu kan slalu bahagia bersamanya
Quu harap kamu takkan pernah melupakan ku
Dan doakan aku yaah
Agar aku bisa cepat melupakan mu

Karena,, jujur
Kamu begitu sulit ku lupakan
Tapi untungnya
rasa cinta dan sayang itu
Kini telah tiada
Tlah sirna,, pupus
di telan waktu


hmmmm

Dirimu,,, separuh jiwakuyang slaluw ada di benakkuKau yang temani khayalkuwujudkan impianku hanya bersamamu

Hatiku tlah jadi milik mukarena kau lah cinta terakhirkuNamun,, raga kita ber2Takkan pernah bisa menyatu lagi

Reff :Sayang,,,aku mencintai kamudengan setulusnya hatikuDan aku menyayangi kamulebih dari diriku sendiri

Cintaku,,,Maafkanlah akuKarena kita tak mungkin bersatuKeadaan ini memaksa akuuntuk menjauh darimu,, kasih

Dan bila kau temukan lagiCinta yang lain di hidupmuhanya satu pintakuJagalah dia,,

D'Masiv

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
D'Masiv
D'Masiv
Latar belakang
Lahir Bendera Indonesia Jakarta, Indonesia
Jenis Musik Pop
Tahun aktif 2003-sekarang
Perusahaan rekaman Musica Studios
Anggota
Rian Ekky Pradipta
Dwiki Aditya Marsall
Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata
Nurul Damar Ramadan
Wahyu Piadji
d'Masiv merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang berdomisli di Jakarta. Anggotanya 5 orang yaitu Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitaris), Nurul Damar Ramadan (gitaris), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum). Nama d'Masiv belakangan disejajarkan dengan band-band "papan atas" Indonesia seperti Ungu, Nidji, atau Peterpan karena popularitas lagu-lagu mereka.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Sejarah

d'Masiv pertama kali dibentuk pada 3 Maret 2003. Nama d'Masiv sendiri berasal dari kata dalam bahasa Inggris "massive" sebagai semacam pengharapan agar bisa meraih hasil sebaik mungkin di kancah musik nasional. Nama mereka mulai melambung setelah berhasil memenangkan kompetisi musik A Mild Live Wanted pada tahun 2007. d'Masiv akhirnya merilis album pertama mereka berjudul "Perubahan" pada tahun 2008 dengan lagu "Cinta Ini Membunuhku" sebagai lagu andalannya. Lagu ini sangat populer sehingga semakin melambungkan nama mereka di kancah musik nasional. Di akhir tahun 2008, d'Masiv membuat wadah perkumpulan bagi para penggemarnya dengan nama Masiver.[1]
Pada tahun 2009, d'Masiv merilis mini album baru yang berisi 2 buah lagu berjudul "Mohon Ampun Aku" dan "Jangan Menyerah". Menurut Rian, vokalis d'Masiv, proses pembuatan mini album ini sangat singkat dan dirilis untuk menyongsong bulan Ramadan 1430 H yang jatuh menjelang akhir bulan Agustus 2009.[2]

[sunting] Diskografi

[sunting] Prestasi Lagu

Single Top 25 Hits 99rs Ardan Swara Teknika FM
Cinta Ini Membunuhku 1 1 1 1
Di antara Kalian 1 1 1 1
Merindukanmu 1 1 1 1
Aku Percaya Kamu


1
Diam Tanpa Kata


1
  • 99rs & Ardan Top Request.
  • Teknika Top Music (Swara Teknika FM)

Penghargaan-penghargaan Musik
  • Double Platinum RBT Awards, Album : Perubahan
  • Multi Platinum RBT Awards, Album : Special Edition
  • Video Klip Terdahsyat, Dahsyatnya Awards 2010 - d'Masiv, Jangan Menyerah
  • Lagu Terbaik, AMI Awards 2010 - d'Masiv, Jangan Menyerah
  • Group Band Terbaik, AMI Awards 2010
  • Karya Produksi Terbaik Terbaik, AMI Awads 2010 - d'Masiv, Jangan Menyerah

[sunting] Kontroversi

Sampul album d'Masiv (atas) yang dituduh menjiplak sampul album Aerosmith (bawah).
d'Masiv sempat diberitakan sebagai penjiplak karya musik band lain. Kredibilitas Anugerah Musik Indonesia Ke-12 tahun 2009 pun sempat diragukan hanya karena memasukkan nama band ini sebagai salah satu nominasi peraih penghargaan Artis Pendatang Baru Terbaik. Anggota Dewan Pengarah AMI Seno M. Hardjo bahkan mengatakan pihaknya kecolongan dengan masuknya D’Masiv.
Beberapa dari lagu yang dituduh menjiplak tersebut di antaranya adalah lagu berjudul Dilema yang dianggap mencontek hampir semua bagian dari lagu Soldier’s Poem yang dibawakan band populer asal Inggris, Muse. Lagu Dan Kamu dianggap menjiplak Head Over Heels (In This Life) milik band Switchfoot asal San Diego, Amerika Serikat. Lagu Switchfoot lainnya yang berjudul Awakening juga dianggap dicontek intro dan ketukan ritmenya dalam lagu Diam Tanpa Kata. Intro lagu Luka Ku sendiri dianggap sangat mirip dengan Drive-nya Incubus, sementara intro lagu Cinta Sampai di Sini dianggap persis dengan intro lagu Into The Sun milik band Lifehouse dari Los Angeles, AS. Semua lagu itu ada di album perdana d'Masiv yang berjudul Perubahan. [3] Diberitakan pula sumber di internet yang juga mengatakan bahwa lagu "Cinta Ini Membunuhku adalah hasil jiplakan dari lagu "I Don't Love you" milik My Chemical Roamnce. Lagu sebelah mata juga menurut mereka memiliki kemiripan intro dengan lagu dari Fall Out Boy ,"The Take Over The Breaks Over. Dan intro lagu "Tak Pernah Rela" mirip seperti lagunya Keane, "Is It any Wonder." Belakangan, muncul lagi berita bahwa lagu terbaru d'Masiv Jangan Menyerah menjiplak lagu Muse yang berjudul Falling Away With You.[4]
Tidak hanya lagu-lagu mereka yang disorot menjiplak hasil karya orang lain. Sampul album pertama d'Masiv yang berjudul "Perubahan" juga dituduh meniru salah satu sampul album dari band Aerosmith (lihat gambar). [5]
D’Masiv sendiri menolak semua tudingan bahwa mereka adalah band plagiator yang hanya bisa menjiplak lagu musisi lain. Dalam jumpa pers yang digelar di Hard Rock Cafe Jakarta pada tanggal 1 April 2009, vokalis Rian mengaku dia dan grupnya hanya terinspirasi lagu-lagu dari musisi luar seperti Muse, Switchfoot, dan Incubus. [

Sweetheart for my best friends


Sore hari yang panas, tampak seorang gadis remaja berparas ayu berjalan di trotoar jalan. Panas mentari tak menggentarkannya untuk tetap berjalan, meski jika dilihat sepintas kulitnya seputih salju. Dan jika itu terjadi pada remaja lain, pasti ogah – ogahan jalan di panas mentari seperti itu. Tapi lain dengannya. Dan, Ia pun tiba di sebuah rumah yang cukup megah dan berkarakteristik.
“Gal, Galih”. Ucap Hanny memanggil sahabatnya yang satu itu.
“Eh, Hanny. Kita jadikan ngerjain tugas IPA nya”? Tanya Galih.
“Ya iyalah, masa gue udah capek – capek datang ke rumah loe. Tapi tujuannya enggak untuk ngerjain tugas”? Ujar Hany.
“Eh, sahabat loe, enggak loe ajak”? Tanya Galih.
“Maksud loe, siapa”? Tanya Hany heran.
“Itu sobat loe yang udah sahabatan ama loe dari kelas satu. Yang anak IPS”. Ungkap Galih
“Oh....Lisa, maksud loe”? Jelas Hanny.
“Yah. Tepat”. Kata Galih.
“Dia, mah ogah – ogahan kalo jalan – jalan siang bolong kayak gini. Truss dia juga enggak punya tugas kayak kita. Coz dia pikir tidak usah ikut”. Ucap Hanny sembari memperlihatkan senyumnya yang cute banget.
Tapi enggak tahu, di dalam hatinya sakit banget. Apalagi, saat Galih menanyakan Lisa. Enggak tahu kenapa hatinya sakit seakan mau hancur. And setelah itu, mereka ngerjain tugas IPA mereka.
        Keesokan harinya, tepatnya pada jam istirahat Hanny menuju kelas Lisa. Dan ia pun mengajak Lisa ke kantin. Di sana, Ia menceritakan seluruh isi hatinya, termasuk perasaan yang selama ini Ia rasain.
“Wah...Itu berarti suka sama itu ... Siapa lagi, tuh namanya”? Spontan Lisa.
“Galih Aditya Putra”. Jawab Hanny.
“Cieeee”. Sindir Lisa.
Dalam hati Hanny sangat senang, ternyata sahabatnya itu tidak menyukai Galih. Karena tak ada tanda – tanda diwajah Lisa yang menyatakan kesedihan. Justru Ia amat mendukung Hanny. Lagipula Lisa saat ini lagi PDKT ama Vino, ketua kelas IPS yang terkenal ganteng, gaul, pintar, and cool abiz.
        Suatu hari, Hanny kecelakaan. Tentu saja kedua sahabatnya, Galih dan Lisa cemas. Dan mereka sepakat menjenguknya di RS Suara. Dengan berboncengan sepeda motor, mereka menuju rumah sakit itu. Tapi, disaat mereka keluar dari gerbang sekolah. Mereka sama sekali tak merasakan ada mata yang mengintai dari kejauhan, dengan penuh api cemburu dan kecurigaan. Siapa lagi jika bukan Vino. Seminggu Hanny sakit dan seminggu juga Galih dan Lisa berboncengan pulang dari sekolah, jalan ke mal dan shopping hadiah untuk Hanny. Dan tak ada angin, tak ada hujan. Perasaan itu pun muncul. Perasaan kedua insan pun bertemu dan bersemi diantara mereka. Dan hari pertama Hanny muncul di sekolah membuat kedua sahabatnya senang sekaligus kecut. Apalagi Lisa, Ia masih terngiang – ngiang kata – kata Hannya yang lalu. Ia tak ingin mengkhianati sahabatnya itu. Tapi nasi sudah menjadi bubur, Ia sudah menyukai Galih. Dan sekarang Ia hanya dapat memendam perasaan itu dalam – dalam. Hanny yang masih memakai gips di kaki, itu berjalan setengah pincang ke kelasnya. Saat pertama kali bertemu, Hanny telah merasa aneh terhadap dua sahabatnya itu. Seperti ada yang disembunyiin. Terutama Lisa, matanya kayak senduh enggak jelas gitu. Dan disaat mereka bertiga menuju ke kantin barengan,
“Eh, nanti kita ke perpus yah, Lis”. Ajak Galih.
“OK, Deh. Gue mau lanjutin baca novel “Sails in True Love”. Jawab Lisa
“Gue enggak di ajak nih”. Kata Hanny setengah marah, kecewa, dan bingung. “Kapan mereka akrabnya”.Ucapnya dalam hati.
“Eh, sorry. Loe pastinya diajak dong”. Ucap Lisa.
Dan saat di perpus, Hanny kembali bingung. Galih dulunya suka banget ama yang namanya buku fiksi tapi, sekarang ia malah suka baca novel. Kayak sengaja ngikutin Lisa gitu. Dan tentunya menjauh dari Hanny. Selang beberapa menit, lonceng berbunyi. Hanny menghampiri kedua sahabatnya. Tapi, sahabatnya tak memperhatikannya. Mereka hanya sibuk berbincang,
“Eh, entar malam kita nonton, yuk”. Ajak Galih lagi.
“Eh... tapi gimana dengan Hanny”? Cemas Lisa.
“Ah, dia pasti ngerti, kalo orang lagi kasmaran”. Santai Galih.
“Tapi ...,”. Cemas Lisa lagi.
“Yang penting loe, mau apa enggak”? Tanya Galih serius.
“Ya, deh”. Jawab Lisa.
“Gitu Dong”. Goda Galih.
        Ketika mereka berbalik betapa terkejutnya keduanya. Ternyata Hanny dari tadi berada di belakang mereka dan mendengar semuanya.
“Gue enggak nyangka, yah Lis. Loe udah khianatin gue. Khianatin persahabatan kita.Tega loe, yah. Gue udah percayain rahasia perasaan gue ama loe. Tapi loe... Ok kalo itu mau loe. Mulai sekarang loe ama Galih bukan sahabat gue lagi ”. Kata Hanny dengan suara parau. Hanny yang terlanjur pecah marahnya langsung lari keluar dari perpus, sambil menangis.
“Han...tunggu gue mau ngejelasin...”. Lisa yang ingin mengejar Hanny ditahan Galih.
“Lepasin, Lih”! Bentak Lisa karena saking cemasnya terhadap Hanny.
“Gue nahan loe, Cuma mau nanya napa sih Hanny marah and nangis setelah ngedengerin pembicaraan kita”?
“Aduh...Lih. Apa loe enggak nyadar, selama ini Hanny suka ama loe”! Ucap Lisa lalu pergi mengejar Hanny yang sudah jauh entah kemana perginya. Dan meninggalkan Galih yang tercengang sendirian. “Kenapa Han. Padahal waktu kelas dua gue suka ama loe tapi, loe enggak mau nerima gue. Dan waktu pun memudarkan rasa suka gue ama loe”. Sesalnya dalam hati. Lisa yang tidak menemukan Hanny, kembali ke kelas dan melanjutkan pelajaran.
        Dan hari – hari berlalu penuh dengan kebencian Hanny. Dan disaat itu hanya Vino lah yang selalu hadir di dekat Hanny. Tibalah acara ulang tahun SMP Ratu Alam. Para siswa datang berpasangan tapi, tidak dengan Hanny. Ia datang sendirian dengan kesenduannya. Dan di saat acara itu di mulai. Galih dan Lisa merasa itu adalah saat yang tepat untuk meresmikan hubungan mereka sekaligus meminta maaf kepada Hanny.
“Perhatian temen – temen semua, hari ini gue mau ngumumin kalo kita udah resmi pacaran”. Ucap Galih. “Cieeeeee.....Selamat yah”. Goda teman – temannya.
Namun pernyataan itu mematahkan dua hati sekaligus yaitu, Hanny dan Vino. Lisa berbalik melihat Hanny. Tapi Hanny pura – pura tidak melihatnya dan di sela pelupuk matanya terlihat bening air mata yang belum sempat jatuh bercucuran. Hanny pun bangkit. Ia lalu keluar dari ruangan itu. Lisa ingin mengejar tapi, Ia juga tak bisa meninggalkan Galih dan teman – teman yang mengerumuninya. Hanny terus berlari dan  berlari Ia pun memasuki gudang. Di sanalah Ia melampiaskan segala kesedihannya.
Dan terdengar suara orang yang memasuki gudang. Hanny berpikir orang itu adalah Lisa ataupun Galih. Dan suara sentakan sepatu itu terdengar semakin mendekat.
“Pergi aja loe, Lis. Gue mau sendiri”. Bentak Hanny.
“Loe, lucu juga kalo lagi ngambek, yah”. Ucap Vino.
“Loh, kok loe si, Vin”. Heran Hanny.
“Gue tadi liat loe keluar dari party room setelah ngedengerin pernyataan Galih and Lisa. And gue yakin loe pasti sekarang ini ngerasain sama yang gue rasa”. Ujar Vino.
“Tapi....tapi loe kok enggak sedih”? Tanya Hanny.
“Menurut gue kalo loe mencintai seseorang itu. Loe harus nyadar, kalo enggak selamanya cinta itu harus saling memiliki. And intinya kalo loe bener – bener cinta ama seseorang loe harus ikhlas enggak penting kalo orang itu enggak cinta ama loe, tapi yang penting loe bisa liat orang yang loe cintai bisa tersenyum bahagia dalam hidupnya”. Saran Vino.
“Tapi... gue sakit banget. Kenapa orang yang dipilih Galih untuk jadi pacarnya itu Lisa. Sahabat yang gue percayain simpan isi hati gue”. Ujar Hanny setengah menangis.
“Kan gue udah jelasin yang penting itu orang yang kita cintain itu bisa bahagia. Lagipula apa karena cuma Galih loe mau down and persahabatan loe ama Lisa yang udah terjalin lama putus gitu aja. Hanya karena cowok kayak Galih”. Saran Vino lagi.
Tiba – tiba saja, Lisa dan Galih masuk ke gudang itu. Tentu untuk minta maaf ama Hanny. Dan akhirnya mereka berbaikan dan hidup bahagia selamanya.
Cloud Callout: Rina mempunyai sifat aneh yaitu bisa melihat hal – hal yang tidak masuk akal yang sering kita sebut sixsenseThe End

putry is ALONE

i feel so alone
i feel so brokness
in the dark
without a light
without the brightness
i feel lonely

Alone,,alone,,and alone
no one who care me
no one who like me

Pengorbanan sang bunda


Ada seorang anak bernama Amel. Dia adalah anak cerewet dan menyebalkan. Akupun tak dapat merubah takdir bahwa Ia adalah kakak kandungku. Selain, aku Ia mempunyai adik bernama Eva anak terbungsu. Eva dan aku sering menjadi juara kelas, lain halnya  dengan Amel, Ia malas dan bodoh. Ayah kami telah meninggal dunia karena kecelakaan. Keluarga kami termasuk keluarga yang kaya raya di desa tersebut. Amel selalu memerintah kami. Ibupun menegurnya, “Jangan menyuruh adikmu, kamu saja yang mengambilnya, nak”!. Tapi Ia tak patuh dan tidak mempedulikannya. Karena merasa Ibunya tidak menyayanginya dan pilihkasi terhadap Ia dan kami, Iapun bertekad untuk melarikan diri dari rumahnya. Saat itu Ibu dan kami sedang tidur, ia lalu menyelinap keluar dari rumahnya.
            Keesokan harinya, aku dan Eva bermaksud membangunkan Amel untuk sarapan. Kamipun bergegas ke kamarnya. Aku dan Eva berteriak, “Ibu...Bu...cepat kemari”!. Ibupun berkata sesampainya di depan kamar Amel, “Ada apa”?. “Begini, Bu, Kak Amel kok tidak ada dimana-mana”. Ucapku menjelaskan. “Apa itu”. Ujar Ibu. Iapun mengambil secarik kertas surat dari Amel. Surat itu berisi,”Bu, maaf kalau Amel merepotkan Ibu, saya memang anak yang tidak berguna. Mungkin memang sebaiknya saya pergi karena saya hanya mengganggu kebahagiaan Ibu, Eva, dan Shara. Tertanda Siska Annisa Kamela”. Satu minggu telah berlalu namun pencarian Amel tak kunjung mendapat kecerahan. Saat itu aku, Eva, dan Ibu sedang mencari Kak Amel. Aku melihatnya di atas trotoar di samping jalan. Akupun berkata pada Ibu, “Bu, itu Kak Amel”. Kak Amel melihat kami dan Ia lalu lari.Ibu tiba-tiba turun dari mobil dan mengejar Kak Amel. Saat di perempatan jalan. Kak Amel menyebrang tanpa memperhatikan kendaraan. Tiba-tiba ada mobil Taruna merah yang melaju kencang. Kak Amelpun berteriak, “Ah....”. Ibu lalu mendorongnya dan akhirnya Ibulah yang tertabrak. Kami segera melarikan Ibu ke rumah sakit.
            Kami menunggunya di depan ruang Unit Gawat Darurat (UGD). Kak Amel sangat terpukul atas kejadian tersebut. Akupun berkata, “Ini semua gara-gara Kak Amel kalau bukan karena Kak Amel kabur dari rumah, pasti Ibu tidak akan begini”. “Kalau Ibu sampai kenapa-kenapa kakak harus tanggungjawab. Kata Eva. “ Iya kakak memang salah maafkan kakak. Kata Amel. Sudah ;ima hari berlalu namun Ibu masih terbaring koma di ruang ICU. “Amel...Amel”. Ucap Ibu mencari Kak Amel. “Iya Bu, maafkan Amel, Bu karena Amel, Ibu jadi begini”. Ujar Amel. “Tidak apa-apa tapi, satu yang saya minta tolong kamu jaga adikmu baik-baik”. Ujarnya. Lalu Ia menghembuskan nafas terakhir. “Ibu...Ibu...Ibu”. Teriak kami serempak. Sejak saat itu Kak Amel berjanji dalam hati akan menjaga dan mengerjakan amanah itu. Kamipun sadar bahwa tak ada Ibu di dunia yang tak menyayangi anaknya.

:'(

hmmm...
aku tk tw,,
pxkit ap yg zbnrx mnderaQ...
pxkit ap yg mnjangkiti tbuhQ...

kdang aq brfikir,,
mngapa aqu sgt lemah
mngapa fisik inii bgtu rapuh

dan aqu pun mncoba,,
mncoba agar trlihat shat
agar trlihat kuat
d hdapan tman"qw

qu dpat trtawa,,
ceria,, d hdapan mreka zmua
dan q hx bz mnahan rza skit yg mnderaQ
stiap wktu,,,

tdix,,, qu pkir ini hx pnyakit biaza
dan aq tk prlu mmusingkanny
tk prlu mngkhawatirkanx
tpii trxta lain

aq hx dpt brhrap
agar nnti... aq bz ttp kuat n brthan bwat org" yg mnyayangiQ

Sahabat Sjaty

Sahabat ...
Slaluw ada saat kita butuhkan
Disaat Qt sdih, sneng, susah ...
Mereka selalu ada
Sahabat ...
Tempat Qta berbagi
Segalanya ...
Pzti mreka tahu itu
Sahabat ...
Akan slalu ada di dalam hati
Hingga kapan pun
Bahkan ketika qt di hadapkan
oleh masalah
antara sahabat dan dya
Tentu aku akan memilih sahabat Q

With Nature


# Persahabatan Dengan Alam #Karya : Nurwinda Eka Syaputri
          Pada suatu hari, hiduplah seorang anak bernama Vendy. Ia hidup bersama nenek, adik, dan kedua orang tuanya. Ia setiap hari berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Ia memasuki hutan untuk menuju ke sekolahnya itu. Sesampai di sekolah, Veno sahabatnya, berkata, “Hai, Dy, bagaimana pekerjaan rumahmu, sudah selesai atau belum”?. Vendy berkata, “Yah, pasti sudah”. “Kring....kring....kring”. Bel tanda masukpun berbunyi.
          Pak Reno, Guru IPA di kelasku. Ia memasuki kelas. “Hai anak-anak, apakah pekerjaan rumah kalian sudah selesai”?. Kata Pak Reno. “Sudah, Pak”. Jawab kami serentak. “Baiklah kita mulai pelajaran”. Kata Pak Reno lagi. Tak terasa bel berakhirnya pelajaran berbunyi kami segera mengemasi barang – barang. Dalam perjalanan pulang Veno berkata kepadaku, “Dy, sesuai kesepakatan kita dengan Pak Reno tadi, kita akan mengadakan perkemahan yah, kan” ?. “ Ya, Ven, kira-kira apa yang sebaiknya dibawa”?. Tanyaku. “Ya, terserah, kan hutan tempat berkemah tidak terlalu jauh”. Kata Veno.           Hari yang dinantikanpun tiba. “Makanan jadi ada, Snak sudah ada, minuman sudah ada, Handpone, Tas punggung. Sudah lengkap semua”. Kataku. “Wah, kamu lagi bikin apa, Dy. Kok bawa barang”?. Tanya Ibu. “ Maaf Bu, nanti tepat pukul sembilan pagi kami berkumpul di sekolah, akan diadakan perkemahan, sekitar tiga hari, bolehkan Bu”?. Kataku. “Ibu izinkan, yang penting kamu hati-hati, yah”. Jawab Ibu. “Siipp Deh, Bu”. Kataku.       
          Akupun tiba di sekolah pukul 08. 30 pagi. Sekitar 30 menit kemudian. Bus yang akan mengantarkan kami untuk berkemahpun telah tiba. Sebelum naik Pak Reno berkata, “Nanti pada saat perkemahan, penanggung jawab putra putri akan bapak sebutkan, Vendy Rian Ardyansah Ketua, Veno Randyta Kevin Wakilnya, Andini Geby Astini Sekertaris, dan Kesya Alianty Sherly Wakilnya, Sekarang naik semuanya”.
          Sesampainya di pinggir hutan kamipun turun. Kami menyusuri hutan. Sesampainya di tempat yang telah ditentukan Pak Reno kamipun beristirahat sambil mendengar rekomendasi, Pak Reno berkata, “Anak-anak, setelah ini kalian harus membangun tenda”. Setelah mendengar rekomendasi aku dan Veno membantu teman-teman membangun tenda. Akhirnya selesai, aku berkata, “Teman-teman, sekarang kalian bisa beristirahat dan jika ada yang ingin berjalan-jalan jangan berkeliaran terlalu jauh dari lokasi perkemahan”.         
          Tak terasa malampun tiba, kami membagi tugas dan akupun berkata, “Bagi kelompok putri, harap bekerja sama dalam hal memasak, sedangkan kelompok putra membantu keperluannya. Kelompok Putra saya bagi 3, kelompok satu bertugas mencari kayu bakar dipimpin Veno, kelompok dua bertugas mengambil air di danau dipimpin saya sendiri, dan kelompok tiga bertugas menjaga di tempat ini”. Sayapun berangkat. Setelah mengambil air di danau kamipun menuju lokasi perkemahan. Setelah itu, giliran kelompok Putri yang bekerja yaitu memasak. Dengan persediaan bahan makanan yang dibawa mereka memasak.
          Keesokan paginya, Pak Reno membangunkan kami, ia berkata,” Anak-anak sekarang kalian bergegas mandi karena kita akan mengadakan pencarian tumbuh-tumbuhan karena Geby mengabarkan bahwa bahan pangan masakan telah habis. “Baik, Pak”! Kata seluruh siswa.
          Hari ke- 2. Kami berangkat menuju hutan untuk mencari tumbuh-tumbuhan yang dapat dimakan. “Anak-anak, kalian bapak bagi menjadi 4 kelompok. Jumlahnya 10 orang perkelompok. Dan kelompok I ketuanya Vendy Rian Ardyansah dan wakilnya Leni Marshanty Putri Santyanti, Kelompok II ketuanya Andini Geby Astini dan wakilnya Rio Alyn Saputra, kelompok III ketuanya Veno Randyta Kevin dan wakilnya Feby Syafitri Melinda, dan kelompok IV ketuanya Kesya Alianty Sherly dan wakilnya Wawan Aryanto Putra. Para ketua kelompok akan bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan. Dan para wakil akan menulis ciri-ciri tumbuhan dan namanya, apa masih ada yang ingin bertanya”?. Kata Pak Reno menjelaskan. “ Saya, Pak”!. Jawab Chaca wakil kelompok I. “Apa yang kamu ingin tanyakan, Marsha”?. Jawab Pak Reno. “Begini pak, tolong dijelaskan pembagian arah pencariannya pak dan sampai pukul berapa pencariannya”?. Tanya Chaca. “Oh baiklah, begini anak-anak pembagian arahnya adalah kelompok I ke arah timur, kelompok II ke arah barat, kelompok III ke arah selatan, kelompok IV ke arah utara, jadi kita berkumpul disini, di hutan ini tak ada makhluk buas. Sudah jelas semua”?!!. “Iya Pak”. Jawab para siswa.
          Kami mencari. Senjapun tiba, kami menuju ke perkemahan. Sesampainya ternyata kelompok lain telah tiba dan mengerjakan tugas kelompok. “Ven, kamu lagi bikin apa”?. Tanyaku. “ Begini setelah tanaman yang didapatkan itu, kita harus membedakannya dengan makanan berserat dan yang tidak”. Ucap Veno. “ Oh begitu yah”!. Kataku juga. Aku dan kelompokku mulai menulis laporan. Akhirnya tugas itupun selesai.
# *Sekian* #          Hari ke- 3. Kami berkemas untuk pulang. “Anak-anak jangan ada yang ketinggalan”. Ucap Pak Reno. Kami menaiki mobil bis sekolah dengan tertib. Dalam perjalanan kami sempat bercanda tawa bersama. Akhirnya kami tiba di pintu gerbang sekolah kami, aku sangat senang karena dapat kembali ke kota. Aku juga sangat senang tinggal di hutan, disana banyak sekali jenis makanan yan berguna dan bergizi pula. Akupun akan berjanji akan menjadi penerus bangsa yang memelihara hutan.

Belajar Pasti Ada Gunanya


“Arin...rin... bangun, nak”! Kata ibu membangukanku. Aku lalu beranjak dari tem pat tidurku. Namaku Arin, aku berumur sebelas tahun. Aku adalah siswa di SMP Indo School Indonesia. Aku sampai di ruang tengah. Aku menengok ke arah jam ternyata jam menunjukkan pukul enam pagi. Aku lalu beranjak untuk mandi. Setelah itu aku berpakaian dan sarapan bersama ayah, ibu, dan Clara adikku. Aku berpamitan kepada orang tuaku. Ayah berkata,“Rin, kamu berangkat bersama ayah saja, nak”. “Maaf Yah, bukannya Arin menolak tapi Arin lebih suka naik sepeda saja, lebih baik Clara saja yang di antar”. Kataku. Ayah lalu berangkat bersama Clara. Aku mengeluarkan sepeda kesayanganku dari bagasi. Aku lalu mulai mengayuh sepedaku hingga sampai di tempat tujuanku untuk belajar sungguh-sungguh yaitu  sekolah.
          Akhirnya aku tiba di sekolah. Sesampainya di ruang kelasku, Vina sahabatku berkata, “Rin, kamu dipanggil Bu Tati,tuh”!. “Dimana”? Tanyaku. “Di ruangan dewan guru”. Jawabnya. Aku segera ke sana. Sesampainya di dewan guru, saya lalu menuju ke meja Bu Tati, wali kelasku. “Ada apa,Bu”? Tanyaku. “Setelah saya lihat hasil ulangan kalian, Reno mendapat nilai paling rendah, jadi Ibu mohon agar kamu duduk sebangku dengan Reno dan mengajarinya”. Kata Ibu Tati. “Baiklah, Bu”. Kataku.
          Sudah satu minggu aku duduk sebangku dengan Reno tapi, dia selalu tidak ingin belajar ia lebih menyukai sepak bola. “Ren, kamu seharusnya belajar jangan main terus”. Kataku. “Saya tidak mau, memangnya kalau saya pintar ada gunanya” ?! Kata Reno. “Tentu”. Jawabku.
          Karena selalu di bujuk akhirnya dia mau belajar juga. Saya selalu mengajaknya ke perpustakaan. Ia pun menjadi cerdas. Karena ketekunannya belajar, akhirnya semester kedua ini ia meraih peringkat kedua dan aku meraih peringkat pertama. Dia sangat bahagia. Ia lalu menghampiriku dan berkata, “Terima kasih yah, Rin, berkat kamu aku bisa menjadi peringkat kedua, aku janji aku akan belajar giat”. Akupun sadar bahwa kita harus belajar dengan giat agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aku akan berjanji bahwa akan selalu belajar.